Wamenhan Ungkap Ancaman Kedaulatan Negara Dengan Strategi Nlw

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Donny Ermawan Taufanto mengungkapkan, corak ancaman terhadap kedaulatan negara sekarang datang dalam bentuk nan lebih modern. Yakni melalui Narrative and Legal Warfare (NLW). Misalnya, melalui perang narasi. Tujuannya, untuk ciptakan polarisasi nan merugikan kepentingan negara.

"Tujuan dari dua corak perang tersebut jelas, memengaruhi opini publik, memanipulasi persepsi, menciptakan polarisasi, hingga mencapai tujuan strategis tertentu nan merugikan kepentingan nasional," ujarnya dalam Dialog Publik berjudul 'Defence Intellectual Community: Memperkokoh Narasi dan Tatanan Negara untuk Kedaulatan dan Kesejahteraan Bangsa', dikutip Sabtu (27/9/2025).

Donny menegaskan, sektor perkebunan nan tercantum dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 menjadi salah satu sasaran utama intervensi asing. Ia menjelaskan, bahwa sektor ini mempunyai peran krusial bagi perekonomian nasional, bukan hanya sebagai sumber utama pendapatan negara, tetapi juga sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang.

Komoditas nan termasuk di dalamnya antara lain kelapa sawit, karet, kakao, kopi, tebu, tembakau, dan beragam hasil perkebunan lainnya. Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Satya Arinanto menyoroti peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) nan kerap dimanfaatkan sebagai perangkat intervensi asing.

"Saya pernah memposisikan bahwa LSM itu bisa menjadi pilar demokrasi. Tapi LSM nan saya inginkan itu adalah LSM nan mandiri," tegasnya.

Ia menyayangkan banyak LSM nan tidak independen, melainkan digerakkan oleh pendanaan dan agenda luar negeri. Sehingga sering kali bertentangan dengan kepentingan nasional.

Selengkapnya