Pbb Tolak Parliamentary Threshold Tinggi: Rugikan Partai

Jakarta -

Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan menolak periode pemisah masuk DPR alias parliamentary threshold tinggi. Ketua Umum PBB, Gugum Ridho, mengatakan periode pemisah nan tinggi bukan hanya merugikan partai tapi juga masyarakat.

"Kebijakan threshold nan tinggi bukan hanya merugikan partai, tetapi sejatinya merugikan seluruh masyarakat Indonesia," kata Gugum kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025).

Gugum mencontohkan beragam ketidakadilan nan tetap dirasakan rakyat termasuk perihal pemilu. Dia menyebut ada ketidakadilan elektoral dalam sistem pemilu.

"Ketidakadilan kaum wanita dan anak-anak. Ketidakadilan akibat hubungan kerja nan tidak berimbang. Ketidakadilan bagi para pengemudi ojek online. Termasuk ketidakadilan elektoral dalam sistem Pemilu kita," ujarnya.

Dia menyebut bunyi golongan minoritas lebih nyaman diwakili oleh partai kecil. Hal itu karena, katanya, golongan minoritas nan tidak punya relasi kuasa lebih nyaman mengadu kepada partai-partai minoritas nan konsisten memperjuangkan kewenangan mereka.

"Masyarakat mini dan golongan minoritas nan tidak punya relasi kuasa lebih nyaman mengadu kepada partai-partai minoritas nan konsisten memperjuangkan kewenangan mereka," katanya.

Mitra Kritis

Gugum Ridho lampau menyinggung partainya mendukung penuh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Gugum menambahkan PBB siap menjadi mitra nan kritis.

"Partai Bulan Bintang sepenuhnya mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dalam setiap program-programnya nan berpihak kepada rakyat untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045," ujarnya.

"Partai Bulan Bintang juga bakal terus menjadi kawan berpikir dan berbincang nan baik. Teman nan baik adalah sebagaimana difirmankan Allah dalam Surat Al-'Asr ayat 3, ialah kawan nan tulus dan selalu datang untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran," imbuhnya.

(whn/whn)