ARTICLE AD BOX

Ular sawah sering ditemukan di area persawahan dan lingkungan lembap seperti rawa alias sungai. Hewan ini berkedudukan krusial dalam ekosistem lantaran membantu mengendalikan (benih)penyakit seperti tikus dan serangga. Namun, tidak semua ular sawah aman. Ada nan berbisa dan bisa rawan bagi manusia. Artikel ini bakal membahas jenis-jenis ular sawah, baik nan berbisa maupun tidak, beserta ciri-cirinya agar Anda bisa lebih waspada.
Apa Itu Ular Sawah?
Ular sawah adalah istilah umum untuk ular nan hidup di area persawahan, rawa, alias lingkungan berair lainnya. Mereka biasanya aktif mencari makan seperti tikus, katak, alias serangga. Ular sawah mempunyai tubuh panjang, ramping, dan warna nan sering menyatu dengan lingkungannya, seperti cokelat, hijau, alias abu-abu. Meski banyak nan tidak berbisa, beberapa jenis ular sawah mempunyai racun nan perlu diwaspadai.
Jenis Ular Sawah Berbisa
Berikut adalah beberapa jenis ular sawah nan berbisa dan sering ditemukan di Indonesia:
1. Ular Weling
Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu ular sawah paling berbahaya. Ular ini mempunyai tubuh mini dengan panjang sekitar 1-1,5 meter dan pola belang hitam-putih nan khas.
- Ciri-ciri: Tubuh ramping, pola belang hitam-putih seperti zebra, kepala kecil.
- Bahaya: Bisa weling mengandung neurotoksin nan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian jika tidak segera ditangani.
- Habitat: Sering ditemukan di sawah, rawa, alias dekat pemukiman di Jawa dan Sumatra.
2. Ular Kobra Jawa (Ular Sendok Jawa)
Ular kobra Jawa (Naja sputatrix) dikenal dengan tudung kepalanya nan melebar saat merasa terancam. Ular ini sering muncul di sawah alias area pertanian.
- Ciri-ciri: Warna cokelat alias kehitaman, tudung kepala nan khas, panjang hingga 1,5 meter.
- Bahaya: Bisa neurotoksinnya dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan.
- Habitat: Ditemukan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
3. Ular Tanah
Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) adalah ular berbisa nan sering berlindung di tanah sawah alias lahan lembap.
- Ciri-ciri: Tubuh pendek (kurang dari 1 meter), warna cokelat dengan pola segitiga, kepala lebar.
- Bahaya: Bisanya mengandung antikoagulan nan mencegah pembekuan darah, menyebabkan pendarahan hebat.
- Habitat: Umum di Jawa, terutama di lahan sawah nan lembap.
4. Ular Pucuk
Ular pucuk (Trimeresurus albolabris) sering ditemukan di pohon alias semak di sekitar sawah. Warna hijau cerah membuatnya susah dikenali.
- Ciri-ciri: Tubuh ramping, warna hijau terang, panjang 1-1,5 meter, kepala segitiga.
- Bahaya: Bisanya tidak terlalu mematikan bagi manusia, tetapi bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
- Habitat: Daerah persawahan pegunungan alias dekat vegetasi.
Jenis Ular Sawah Tidak Berbisa
Tidak semua ular sawah berbahaya. Berikut adalah beberapa jenis ular sawah nan tidak berbisa:
1. Ular Jali
Ular jali (Ptyas korros) adalah ular tidak berbisa nan sering ditemukan di sawah lantaran doyan memangsa tikus.
- Ciri-ciri: Tubuh panjang hingga 2 meter, warna perak, abu-abu, alias cokelat-oranye, sisik kuning di perut.
- Bahaya: Tidak berbisa, tetapi bisa menggigit jika merasa terancam. Gigitan tidak fatal.
- Habitat: Sawah, rawa, dan kadang memanjat pohon rendah.
2. Ular Sanca Kembang
Ular sanca kembang (Python reticulatus) adalah ular terpanjang di dunia, tetapi tidak berbisa. Mereka sering ditemukan di sawah untuk memangsa tikus alias burung.
- Ciri-ciri: Panjang hingga 9 meter, pola sisik seperti permata dengan warna cokelat dan hitam.
- Bahaya: Tidak berbisa, tetapi lilitannya sangat kuat dan bisa rawan bagi manusia.
- Habitat: Sumatra, Kalimantan, dan wilayah persawahan.
3. Ular Sapi
Ular sapi adalah ular tidak berbisa nan umum di wilayah tropis, termasuk sawah.
- Ciri-ciri: Tubuh ramping, panjang 1-2 meter, warna cokelat alias kehitaman.
- Bahaya: Tidak berbisa, tetapi air liurnya mengandung kuman nan bisa menyebabkan jangkitan jika menggigit.
- Habitat: Sawah, perkebunan, dan pedesaan.
Cara Mencegah Ular Sawah Masuk Rumah
Agar terhindar dari ancaman ular sawah, berikut beberapa langkah pencegahan:
- Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan rumput tinggi dan tumpukan sampah di sekitar rumah.
- Tutup celah: Periksa lubang alias celah di tembok dan pintu rumah.
- Gunakan penghalang: Pasang jaring alias kawat di sekitar sawah alias pekarangan.
- Hindari tumpukan kayu: Ular suka berlindung di tumpukan kayu alias peralatan bekas.
- Waspada saat malam: Banyak ular sawah aktif di malam hari, jadi gunakan senter saat melangkah di area sawah.
Kesimpulan
Ular sawah mempunyai peran krusial dalam ekosistem, tetapi beberapa jenis, seperti ular weling, kobra Jawa, dan ular tanah, sangat berbisa dan berbahaya. Di sisi lain, ular seperti ular jali dan sanca kembang tidak berbisa, tetapi tetap perlu diwaspadai. Dengan mengenali ciri-ciri ular sawah dan menerapkan langkah pencegahan, Anda bisa mengurangi akibat bahaya. Tetap waspada saat berada di area persawahan!