Polisi Sayangkan Perusakan Fasilitas Umum Saat Demo 25 Agustus Di Dpr

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary menyayangkan sejumlah pihak nan melakukan tindakan perusakan akomodasi publik, saat tindakan massa di Gedung DPR/MPR RI Jakarta. Menurut dia, perihal itu dilakukan oleh pihak tidsk bertanggungjawab.

"Ada perihal nan disayangkan, ada pihak-pihak lain nan mencoba memanfaatkan situasi dan melakukan hal-hal nan mengganggu keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) rekan-rekan tadi sudah tau juga di lapangan ada kendaraan roda dua nan dibakar kemudian pagar kawat di depan DPR dirusak kemudian ada separator busway dirobohkan nan diduga dilakukan oleh pihak lain nan mau memanfaatkan situasi," kata Ade di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (25/8/2025).

Demi membikin situasi kondusif, Ade memastikan ribuan personel sudah diterjunkan. Total, ada 1.250 personil campuran nan terdiri dari Polri, TNI dan Satpol PP.

"Kami secara berjenjang telah melalukan upaya dengan menurunkan 1.250 personel. Terhadap para pihak nan mau memanfaatkan situasi melakukan tindakan menyebabkan terganggunya ketertiban umum terganggunya situasi Kamtibmas tentunya telah dilakukan tindakan penertiban," tegas Ade.

Harap Aksi Berjalan Sesuai Aturan

Ade berharap, selanjutnya tindakan dapat melangkah dengan sesuai patokan dalam menyampaikan pendapat.

"Jadi minta dengan hormat kita sama-sama saling jaga situasi Kamtibmas, prioritas kami Polda Metro Jaya untuk menjaga situasi Kamtibmas," dia menandasi.

Sebagai informasi, tindakan massa sekarang sudah bergeser ke area belakang Gerbang Pancasila Kompleks Parlemen Senayan. Massa makin galak dengan saling serang dengan abdi negara penegak norma dengan menggunakan flare dan tongkat. 

Tidak jelas identitas mereka dari mana, mereka hanya mengenakan busana bebas tanpa jaket almamater tertentu. Akibat perihal itu, beberapa kali terlihat tembakan gas air mata dan water cannon.

Demo di DPR Ricuh

Sebelumnya, demo di DPR berakhir ricuh. Polisi menembakkan meriam air (water cannon) untuk menghalau massa tindakan nan mulai kekacauan dengan melempari petugas.

Pantauan di letak sekitar jam 12.50 WIB, polisi memukul mundur massa tindakan dengan menyisir Jalan Gatot Subroto.

Petugas juga terus mengimbau kepada massa tindakan untuk mundur dan meninggalkan letak tindakan lantaran situasi sudah tidak kondusif.

Massa nan terdesak terus mundur perlahan dan meninggalkan lokasi demo dengan mencoba melemparkan peralatan nan ada kepada petugas.

Selain menembakkan meriam air, petugas juga menembakkan gas air mata untuk menghalau para pengunjuk rasa. Saat ini para pengunjuk rasa telah dipukul mundur mengarah ke Jalan Gerbang Pemuda.

Pengamanan Demo

Sebanyak 1.250 personel campuran dari Polri, TNI dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa nan berjalan di area Gedung DPR/MPR/DPD RI dan petugas dipastikan humanis dalam mengawal tindakan tersebut.

"Kami mau memastikan aktivitas berjalan aman, tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

Pengamanan demo dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik. Petugas nan berjaga sebanyak 1.250 personel, baik dari TNI, Polri maupun petugas Pemda DKI Jaka.

Pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis, tanpa penggunaan senjata api oleh personel nan bertugas.

Selengkapnya