Astronom Temukan Petunjuk Tentang Keberadaan Planet Y

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Astronom Temukan Petunjuk tentang Keberadaan Planet Y Ilustrasi, Planet Y(freepik)

PARA astronom menemukan bukti baru nan menunjukkan keberadaan sebuah planet tak terlihat, nan untuk sementara diberi nama "Planet Y." Planet ini diduga mengorbit jauh di luar Neptunus dan menjadi penjelasan paling sederhana atas anomali misterius di Sabuk Kuiper.

Peneliti, Amir Siraj, dari Princeton University menemukan adanya "lengkungan" alias kemiringan nan asing pada orbit beberapa objek di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah dingin berisi sisa-sisa es pembentuk planet.

Gravitasi dari Planet Y diduga menjadi penyebab kenapa objek-objek di dekatnya terdorong miring sekitar 15 derajat dari bagian datar Tata Surya.

"Jika lengkungan itu nyata, penjelasan nan paling masuk logika adalah adanya planet nan belum ditemukan," kata Siraj. Ia menambahkan bahwa kemungkinan anomali ini terjadi secara kebetulan hanya sekitar dua hingga empat persen.

Menurut para peneliti, Planet Y diperkirakan mempunyai massa lebih besar dari Merkurius namun lebih mini dari Bumi. Planet ini mengorbit Matahari pada jarak 100 hingga 200 kali lebih jauh daripada Bumi.

Berbeda dari Planet Sembilan

Gagasan tentang planet tersembunyi bukanlah perihal baru. Sebelumnya, para intelektual telah mengusulkan keberadaan Planet Sembilan, sebuah bumi hipotetis nan berukuran 10 kali massa Bumi dan mengorbit setidaknya 300 kali lebih jauh dari Matahari.

Namun, pengaruh Planet Y sangat berbeda, jika Planet Sembilan diyakini menyebabkan beberapa objek di kejauhan mengelompok dalam satu arah, maka Planet Y justru diduga memiringkan alias melengkungkan bagian orbit di Sabuk Kuiper.

"Tanda tangan gravitasinya berbeda," ujar Siraj. Ia menekankan bahwa kedua planet hipotetis ini, Planet Y dan Planet Sembilan bisa saja ada secara berbarengan tanpa saling bertentangan.

Masa depan pencarian

Para astronom tidak perlu menunggu lama untuk menguji teori ini. Observatorium Vera C. Rubin nan bakal segera beraksi bakal melakukan survei langit selama 10 tahun dengan tingkat perincian nan belum pernah ada sebelumnya.

Observatorium ini diharapkan dapat menemukan Planet Y secara langsung alias mengumpulkan lebih banyak bukti tidak langsung dari tarikan gravitasinya. "Rubin bakal memperluas katalog objek trans Neptunus secara drastis," ujar Siraj.

"Jika Planet Y ada, kita mungkin dapat melihatnya dalam beberapa tahun pertama survey," tambahnya.

Meskipun saat ini tetap sebatas hipotesis, sejarah astronomi mengajarkan bahwa anomali mini seringkali berujung pada penemuan besar, seperti prediksi keberadaan Neptunus dan penemuan Pluto.

Kini, para intelektual menanti apakah Planet Y bakal menjadi babak baru dalam pemahamanmtentang kosmos.

Sumber: earth.com

Selengkapnya