Perkuat Ketahanan Pangan, Hutama Karya Kembali Rehabilitasi 103 Daerah Irigasi

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Perkuat Ketahanan Pangan, Hutama Karya Kembali Rehabilitasi 103 Daerah Irigasi (DOK HUTAMA KARYA)

PT Hutama Karya (Persero) kembali dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memperbaiki sejumlah jaringan irigasi nasional melalui penandatanganan perjanjian rehabilitasi jaringan irigasi di Provinsi Aceh dan Bali. Proyek strategis ini bakal memberikan faedah langsung kepada ribuan petani di ratusan desa dengan meningkatkan produktivitas lahan pertanian seluas 7.800 hektare.

Penandatanganan perjanjian untuk dua paket proyek di Aceh telah dilaksanakan pada Kamis (25/9) di Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Banda Aceh, nan dihadiri oleh Kepala Balai BWS Sumatera I Asyari, Kepala SNVT PJPA Sumatera I Azriyan, serta Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya Rizky Agung. Sementara perjanjian untuk paket proyek di Bali ditandatangani pada Jumat (26/9) di Kantor BWS Bali Penida Denpasar, Bali nan dihadiri oleh Plt. Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan BWS Bali Penida Bima Anjasmoro, Kepala SNVT PJPA Bali Penida Komang Gede Putra Antara, PPK Irigasi dan Rawa I Wayan Yuliartha dan EVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya Rizky Agung.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan proyek ini meliputi Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Utama 33 Daerah Irigasi (D.I.) Kewenangan Daerah di Provinsi Aceh untuk Paket I dan 3 D.I.  untuk paket II, serta Rehabilitasi Jaringan Utama 67 D.I. Kewenangan Pemerintah Daerah di Wilayah BWS Bali Penida Paket 1.

“Kontrak proyek baru ini melengkapi enam perjanjian paket rehabilitasi irigasi tahap 2 nan telah kami tandatangani sebelumnya di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi serta dua perjanjian paket rehabilitasi irigasi tahap 1. Totalnya, Hutama Karya sekarang menggarap sebelas paket rehabilitasi irigasi nan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia sebagai bagian dari Program Optimasi Lahan (OPLAH) nan mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Adjib, Sabtu (27/9).

I Made Sutrisna, 49, petani dari Desa Pejeng, Kabupaten Gianyar menyambut baik rehabilitasi sejumlah irigasi di Bali nan dapat membawa faedah terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Di Bali, dengan luas area jasa lebih dari 2.800 hektare nan tersebar di 7 kabupaten, rehabilitasi diharapkan dapat meningkatkan gelombang panen para petani.

“Selama ini kami hanya bisa panen dua kali setahun lantaran aliran air nan tidak stabil. Dengan rehabilitasi jaringan irigasi ini, kami berambisi bisa panen tiga kali dan pendapatan family meningkat,” ungkap I Made Sutrisna.

Sementara di Aceh, rehabilitasi bakal mencakup 15 kabupaten dengan luas total area jasa lebih dari 5 ribu hektare. “Jaringan irigasi di desa kami sudah rusak parah. Banyak saluran nan tersumbat dan gedung pintu air nan tidak berfungsi. Kami sangat berterima kasih ada program rehabilitasi ini lantaran bakal membantu kami mendapatkan air nan cukup untuk sawah,” kata Teuku Mahmud (48), ketua golongan tani di Desa Meunasah Pinto, Kabupaten Aceh Utara.

Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya berkomitmen menyerap tenaga kerja lokal hingga 80% untuk proyek di Bali dan kedua paket di Aceh sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

“Kami bakal melakukan koordinasi intensif dengan golongan tani setempat untuk memahami pola dan waktu tanam di masing-masing lokasi. Ini krusial agar kami dapat menerapkan sistem buka-tutup aliran air irigasi nan tidak mengganggu aktivitas pertanian selama konstruksi,” imbuh Adjib.

Dalam rehabilitasi ini, ruang lingkup pekerjaan meliputi rehabilitasi saluran primer dan sekunder, perbaikan gedung pengatur, pemasangan pintu air baru, serta penguatan struktur saluran dengan pasangan batu. Total panjang saluran nan bakal direhabilitasi mencapai lebih dari 160 kilometer.

Ketiga proyek ini merupakan penerapan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2025 nan bermaksud meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat pencapaian swasembada pangan dimana seluruh proyek diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.

“Rehabilitasi jaringan irigasi bukan sekadar aktivitas perbaikan infrastruktur, melainkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan sistem irigasi nan lebih baik, diharapkan petani bisa mengoptimalkan intensitas tanam dan meningkatkan hasil produksi pertanian, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan mereka,” ujar Adjib.

Proyek ini juga sejalan dengan prioritas pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan, meningkatkan indeks pertanian, memperbaiki prasarana nan rusak, mengoptimalkan pemanfaatan air, serta meningkatkan kesejahteraan petani sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Dengan penyelesaian sebelas proyek rehabilitasi irigasi nan tersebar di beragam wilayah Indonesia, Hutama Karya membuktikan kapasitasnya sebagai mitra terpercaya pemerintah dalam membangun prasarana pertanian nan berkepanjangan demi mewujudkan Indonesia nan berdaulat pangan.(H-1)

Selengkapnya