Kolaborasi Ashta Dan 13 Seniman Perempuan Cegah Kanker Payudara

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - Kanker tetek tetap menjadi salah satu rumor kesehatan nan paling dekat dengan kehidupan banyak wanita di Indonesia. Data WHO menunjukkan bahwa kanker tetek merupakan kasus kanker dengan nomor tertinggi di Tanah Air, dan sebagian besar baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Padahal, penemuan awal bisa menyelamatkan banyak nyawa. dam kesadaran, dukungan, serta ruang perbincangan terbuka menjadi kunci untuk mengubah cerita. Dengan semangat itu, ASRI melalui ASHTA District 8 sebagai penggagas ide, menggandeng Lovepink, dan didukung oleh Wardah dalam menghadirkan Brushstrokes of Hope.

Sebuah pameran seni nan menampilkan karya visual, tetapi juga menyuarakan harapan, keberanian, dan solidaritas bagi para penyintas kanker tetek serta organisasi di sekitarnya. Karena itu, ASRI melalui ASHTA mewujudkan corak kepeduliannya kepada sesama melalui aktivitas ini. Seni sebagai Ruang Penyembuhan Mulai 22 September 2025, Brushstrokes of Hope bakal menampilkan rangkaian karya lukisan, patung, dan mixed media dari seniman perempuan, talenta muda, hingga para penyintas kanker payudara.

Setiap karya membawa cerita individual tentang perjalanan melawan rasa takut, kehilangan, hingga menemukan kembali kekuatan dan harapan. Deretan 12 nama seniman nan turut berperan-serta meliputi Anindya Anugrah, Bethania Brigitta, Fiametta Gabriela, Lala Bohang, Michelle Tan, Naela Ali, Prajna Dewantara, Ruth Marbun, Samantha Barbara, Septy Hera, Tusita Mangalani, Wina Li, dan Yessiow.

"ASHTA District 8 merupakan sebuah kanvas untuk cerita, perjumpaan, hingga pengalaman bermakna. Melalui Brushstrokes of Hope, kami mau menghadirkan seni nan bukan hanya bagus untuk dilihat, tetapi juga menyentuh hati, membuka mata, dan menjadi bagian dari aktivitas nan lebih besar ialah menyuarakan kesadaran kanker tetek dan kesehatan khususnya pada perempuan, " ujar Leonardo Slatter, Center Experience Sr Manager ASHTA District 8 dalam keterangan resmi, Sabtu (27/9/2025).

Untuk diketahui, Lovepink merupakan organisasi non-profit nan berfokus pada kesadaran tentang penemuan awal kanker payudara. Berdiri sejak 2012 hingga kini, Lovepink telah mendukung 17.500+ penyintas kanker payudara. Oleh lantaran itu, dengan visi menurunkan jumlah pasien kanker tetek stadium lanjut di tahun 2030, Lovepink bekerja-sama dengan ASHTA untuk menghadirkan medium berarti dalam mencapai visi tersebut.

"Pada 2014, organisasi Lovepink resmi berdiri dengan nama Yayasan Daya Dara Indonesia dan mempunyai misi ialah memberikan support moral kepada pasien dan keluarganya serta memberikan akses edukasi dan info seputar kanker payudara, faktor-faktor akibat dan langkah mendeteksinya. Melalui Brushstrokes of Hope berbareng ASHTA District 8, kami mau menghadirkan info dan ruang bukan hanya untuk seni tetapi juga untuk menginspirasi keberanian, solidaritas dan merayakan hidup," ungkap Samantha Barbara, Pengawas Yayasan Daya Dara Indonesia & breast cancer survivor.

Partisipasi dan Dukungan Wardah #ASHTAWardahPinkPower Sebagai brand kecantikan Indonesia nan konsisten mendukung aktivitas perempuan, Wardah datang sebagai sponsor utama Brushstrokes of Hope. Melalui partisipasinya, Wardah
menghadirkan:


●Activation di Canvas of Courage, tempat visitor bisa menorehkan pesan support dan angan bagi para penyintas.
● Digital Competition - Pink Expressions dengan hashtag#ASHTAWardahPinkPower, nan membujuk organisasi untuk mengekspresikan angan dan keberanian lewat seni digital.

Keterlibatan Wardah tidak hanya sebatas partnership, tapi juga menjadi bagian dari pesan kuat bahwa kecantikan sejati lahir dari keberanian, empati, dan solidaritas.

"Sebagai beauty brand nan selalu mengedepankan value halal, inovatif, dan inspiring, Wardah percaya bahwa setiap wanita mempunyai kekuatan untuk menjadi pemasok perubahan. Melalui Brushstrokes of Hope dan Wardah Pink Power, Wardah merangkul sesama wanita untuk saling mendukung dan menjaga. Semoga support kami, menjadi langkah preventif dan menjadi penyemangat untuk para penyintas kanker payudara," ujar Group Head Halal Beauty Decorative Marketing Findi Novia.

ASRI melalui ASHTA District 8 sebagai penggagas ide, menggandeng Lovepink, dan didukung oleh Wardah dalam menghadirkan Brushstrokes of Hope.

Dari Dinding Harapan hingga Pink Screening
Selain pameran seni, visitor juga diajak untuk berperan-serta dalam beragam program interaktif nan penuh makna:

●Canvas of Courage: Community Healing Wall di mana setiap orang bisa meninggalkan pesan dukungan, doa, alias angan bagi penyintas dan family nan terdampak kanker payudara.

● Voices of Strength: rangkaian talks setiap Sabtu sore berbareng para experts, mulai dari obrolan seputar mitos kanker payudara, nutrisi untuk pemulihan, hingga panel unik penyintas berjudul "My Healing Journey".

● Pink Screening: Deteksi awal adalah pertahanan terbaik untuk meningkatkan kesempatan kesembuhan dari kanker payudara, tujuannya memeriksa tanda-tanda adanya sel kanker sebelum berkembang menjadi sesuatu nan lebih serius. Melalui aktivitas Pink Screening (ultrasonografi untuk payudara) dengan menggunakan Pink Van keliling dari Lovepink, diharapkan dapat menjangkau banyak orang termasuk beragam organisasi untuk mempermudah akses ke screening payudara.

Pada minggu pertama di bulan Oktober, Lovepink bakal mengadakan Pink Screening di area SCBD Lobby dengan membujuk 20-25 staff tenant ASHTA District 8 untuk mendapatkan akses USG tetek cuma-cuma dan edukasi kesehatan seputar penemuan dini.

Tidak hanya soal kesehatan, ASHTA juga membujuk visitor untuk ikut mendukung lewat program Shop with Purpose. Selama periode pameran, sebagian hasil penjualan dari menu unik dan limited-edition merchandise bakal didonasikan untuk mendukung kesadaran, akses pengobatan, dan perawatan penyintas kanker payudara. Selain itu, visitor nan berbelanja minimal Rp750.000 di tenant dan pameran pop-up bakal mendapatkan voucher ASRI Living Rp100.000, serta complimentary pink drink untuk perbelanjaan minimum Rp300.000.

Melalui Brushstrokes of Hope, seni tidak hanya datang sebagai karya, tetapi sebagai bahasa universal nan menjembatani rasa sakit dan harapan. Sebuah rayuan untuk tidak melangkah sendiri, melainkan saling menggenggam dalam perjalanan menuju penyembuhan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Selengkapnya