Siapa Inisiator Rencana Demo 25 Agustus Ke Gedung Dpr Yang Ramai Di Media Sosial?

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Seruan demo besar di Gedung DPR, Jakarta pada 25 Agustus 2025 menggema di ruang media sosial. Ajakan ini menyebar beberapa hari terakhir di platform X hingga pesan berantai WhatsApp.

Inisiatornya mengatasnamakan ‘Revolusi Rakyat Indonesia’. Dalam pesan nan disebarkan itu, tindakan demo membawa pesan dan kritik atas beberapa persoalan.

Tuntutan utama nan ramai beredar dalam seruan demo 25 Agustus adalah pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Salah satu persoalan nan hendak disuarakan adalah soal tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta nan diterima setiap personil DPR.

Beberapa seruan apalagi mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengeluarkan dekrit guna membubarkan lembaga legislatif tersebut. Tidak hanya itu, ada pula tuntutan untuk mengusut dugaan korupsi nan melibatkan family Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Selain itu, seruan juga mencakup dorongan untuk pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menambah daftar rumor nan mau diangkat oleh para pengunjuk rasa.

Menjelang tindakan unjuk rasa, pengamanan di kompleks DPR Senayan diperketat. Pagar beton setinggi 2 meter dipasang, pagar besi dilumuri oli. Demo dipicu rumor mengenai tunjangan DPR nan dinilai tidak sensitif dengan kondisi susah masyarakat.

Pemicu Demo 25 Agustus

Pemicu utama dari gelombang seruan demo 25 Agustus ini adalah rumor kenaikan penghasilan alias tunjangan personil DPR nan mencuat ke publik. Informasi mengenai kenaikan tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan untuk setiap personil majelis telah memicu kemarahan dan sentimen negatif di kalangan masyarakat.

Sentimen publik terhadap DPR disebut telah mencapai puncaknya, terutama lantaran rumor tunjangan tersebut dianggap tidak sejalan dengan kondisi ekonomi rakyat. Hal ini menjadi latar belakang kuat kenapa seruan untuk tindakan pada 25 Agustus 2025 ini mendapatkan perhatian luas.

Organisasi Buruh dan Mahasiswa Ogah Turun

Hingga saat ini, belum ada satupun pihak nan mengonfirmasi rencana tindakan demo ini. Baik dari aktivitas mahasiswa maupun dari aliansi buruh.

Bahkan, tokoh penggerak organisasi pekerja Jumhur Hidayat melarang personil Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) untuk ikut serta. Alasannya, tidak jelas penggerak tindakan demo.

“Karena tidak jelas siapa penanggung jawab dan juga apa rumor nan dituntutnya, saya melarang semua personil alias family besar KSPSI di seluruh Indonesia khususnya di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dalam tindakan 25 Agustus," kata Jumhur.

Para pekerja bakal melakukan demonstrasi pada 28 Agustus, bukan 25 Agustus seperti nan disampaikan di media sosial. Melansir Antara, demonstrasi KSPI itu direncanakan digelar serentak di beberapa tempat, ialah Gedung DPR RI, Istana Presiden Jakarta, serta kota-kota industri lain seperti Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar.

Demo pekerja pada 28 Agustus itu bakal membawa tuntutan mengenai kenaikan bayaran minimum sebesar 8,5–10,5 persen dan penghapusan praktik outsourcing.

Begitu pula dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan nan memastikan tidak ada tindakan mahasiswa pada 25 Agustus, lantaran mereka telah melakukan tindakan pada 21 Agustus 2025.

Pada demonstrasi di depan kompleks Parlemen kemarin, mahasiswa nan tergabung dalam BEM SI terlibat tindakan sorong dengan polisi saat berunjuk rasa menyuarakan penolakan revisi UU KUHAP dan revisi UU Penyiaran nan dinilai bermasalah, menolak militerisme di ranah sipil, serta menghentikan intimidasi, kriminalisasi, dan teror terhadap aktivitas rakyat.

Pantauan Terkini Depan Gedung DPR

Sementara pantauan lansung leopardtricks.com di Gedung DPR/MPR pukul 08.50 Wib, tampak pengamanan dari dalam gedung bersiaga. Pagar beton sudah diletakkan di depan gerbang utama. Untuk kawat berduri belum terlihat dipasang.

Aparat keamanan nan sudah berjaga dari dalam dengan memakirkan sejumlah kendaraan taktis. Untuk arus lampau lintas di depan DPR, belum ada pengalihan. Kondisi jalan terpantau ramai lancar.

Pendemo nan datang pun belum terlalu ramai. Kira-kira kurang dari 50 orang. Mereka tetap tampak wara wiri di depan Gedung DPR. Salah satu pendemo tampak menggunakan kalung dari kardus sembari memegang bendera. Pada bagian kardus tertulis 'Merah Putih Memanggil 25 Agustus 2025 Rakyat Merdeka'.

Pria itu berjulukan Asy'ari mengaku melangkah kaki dari Sukabumi untuk demo di depan DPR. "Saya datang untuk menjalankan tindakan tanpa terafiliasi aliansi apapun. Aksi ini Inisiatif pribadi sebagai keresahan saya sebagai rakyat mengenai rumor kenaikan penghasilan personil majelis nan ironi di tengah sulitnya kondisi ekonomi," ujarnya.

Selain sejumlah pendemo, pedagang juga mulai berdatangan ke depan Gedung DPR. Begitupun awak media, tampak sudah berada di lokasi.

Selengkapnya