ARTICLE AD BOX

HARAPAN hidup manusia meningkat drastis dalam satu abad terakhir. Jika pada awal 1900-an rata-rata usia angan hidup dunia hanya berkisar 40 tahun, sekarang di banyak negara maju sudah melampaui 80 tahun. Inovasi medis seperti antibiotik, vaksin, bedah modern, hingga teknologi pencitraan telah menyelamatkan jutaan nyawa.
Di kembali pencapaian ini tersimpan paradoks besar. Meski manusia hidup lebih lama, semakin banyak pula orang nan menghabiskan usia tuanya dengan penyakit kronis.
“Peningkatan penyakit kronis bukan hanya masalah medis, tapi juga masalah sosial. Kita menghadapi kombinasi antara pola hidup tidak sehat dan sistem kesehatan nan terlalu konsentrasi pada pengobatan dibanding pencegahan,” kata Dr. Amelia Santoso, master kesehatan masyarakat.
Gaya Hidup Modern Jadi Pemicu
Sejumlah penelitian menunjukkan sebagian besar penyakit kronis bukan disebabkan oleh aspek genetik, melainkan style hidup. Kurang bergerak, pola makan tinggi gula dan makanan ultra-proses, kurang tidur, stres berkepanjangan, serta paparan polusi lingkungan menjadi penyebab utama memburuknya kesehatan masyarakat.
Kebiasaan modern ini secara perlahan melemahkan sistem metabolisme, daya tahan tubuh, hingga kesehatan mental. Akibatnya, penyakit kronis semakin banyak dialami oleh golongan usia produktif, bukan hanya lansia.
Sistem Kesehatan Masih Bersifat Reaktif
Meski teknologi kesehatan semakin canggih, sistem kesehatan di banyak negara tetap berkarakter reaktif, menunggu penyakit muncul, baru kemudian mengobatinya.
“Sistem kita seumpama bengkel. Kita menunggu kerusakan, lampau memperbaikinya. Padahal, pencegahan lebih efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati,” ujar Dr. Amelia.
Hal ini memunculkan kekhawatiran lahirnya sistem kesehatan “dua lapis”: satu untuk golongan kaya nan bisa menikmati inovasi, dan satu lagi untuk masyarakat umum nan tertinggal dengan akomodasi terbatas.
Harus Beralih ke Pencegahan
Pakar menilai, jika mau betul-betul membawa perubahan, sistem kesehatan kudu beranjak dari pengobatan menuju pencegahan. Fokusnya bukan hanya memperpanjang umur, tetapi memastikan tahun-tahun tambahan itu berkualitas. (Sillicon Valley Inovation Centre/Z-2)