Mardiono Klaim Sudah Dapat Dukungan 70 Persen Kader Untuk Jadi Ketum Ppp

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta- Muhammad Mardiono menyatakan sudah mengantongi support 70 persen bunyi kader untuk maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Pembangunan Persatuan (PPP).

PPP menggelar Muktamar ke-X di Ancol, Jakarta Utara, mulai 27 hingga 27 September 2025. Agenda utama muktamar adalah pemilihan Ketum PPP periode 2025-2030.

"Lebih dari 68 persen ya, 70 persen, ya itu memang sudah mendeklarasikan keinginannya agar kelak Pak Mardiono melanjutkan kepemimpinannya untuk periode tahun 2025-2030. Itu kemauan para kader," kata Mardiono, Kamis (26/9/2025) malam.

Menurutnya, untuk bisa menjadi Ketua Umum PPP kudu mendapatkan support dari bunyi kebanyakan kader.

"Seorang pemimpin PPP itu memang kudu dikehendaki oleh nan mayoritas," ujarnya.

Tak Bentuk Tim Sukses

Mardiono menegaskan, dirinya tidak membentuk tim sukses. Bahkan, dirinya juga tidak melakukan deklarasi jelang Muktamar.

"Kita lepas, saya juga tidak membentuk tim sukses, saya juga tidak deklarasi. Karena menurut pandangan saya sekali lagi, itu adalah amanah perjuangan nan kudu kami jalankan," tegasnya.

"Jadi bukan jabatan, lantaran jika kedudukan itu seorang pejabat negara, nah itu ya, seperti saya sebagai utusan kusus presiden, nah itu saya adalah jabatan," tambahnya.

Target PPP Kembali Masuk Senayan

Mardiono mau partai berlambang Kakbah ini bisa kembali masuk ke Senayan. Dia menyebut, banyak kader berambisi agar seluruh komponen partai kembali berdampingan tangan demi tujuan bersama.

"Keinginan para kader itu, yuk kita bergandeng tangan, lantaran juga kemarin Pak Mardiono katanya hanya memimpin selama 1 tahun 4 bulan ya lantaran itu sebagai corak pertanggungjawaban saya dengan para teman-teman itu," ungkapnya.

Dia membujuk seluruh kader untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme dan komitmen tinggi agar PPP kembali mendapat tempat di Senayan.

"Yuk kita kerja keras untuk ke depan agar kita kembali ke parlemen, begitu kira-kira hasil obrolan di beragam daerah, tapi lagi-lagi terserah para Muktamirin kelak nan punya kewenangan kedaulatan," pungkasnya.

Terakhir kali PPP masuk Senayan adalah pada Pemilu 2019. Saat itu, PPP sukses meraih sekitar 6,32 juta bunyi alias 4,52%, sehingga lolos periode pemisah parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4% dan memperoleh 19 bangku di DPR RI.

Namun pada Pemilu 2024, berasas hasil rekapitulasi resmi KPU, PPP hanya meraih sekitar 3,87% bunyi nasional, sehingga tidak lolos ke DPR RI lantaran tidak mencapai periode pemisah 4%.

Selengkapnya