ARTICLE AD BOX

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin alias 0,94% ke posisi 7.932,57. Sementara golongan 45 saham unggulan alias indeks LQ45 naik 9,47 poin alias 1,15% ke posisi 831,69.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengungkapkan penguatan IHSG Hari ini terjadi seiring sinyal pemangkasan suku bunga referensi oleh Federal Reserve (The Fed) pada September 2025.
"Sinyal penurunan suku kembang The Fed bakal menjadi aspek positif di pasar domestik. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 7.850- 7.970,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, pada Jumat (22/08), Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole, Amerika Serikat (AS), mengindikasikan kesempatan penurunan suku kembang pada pertemuan September 2025. Powell mengatakan menurunnya akibat inflasi dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja di AS, dapat menyebabkan penyesuaian kebijakan moneter.
Pernyataan itu membuka potensi penurunan suku kembang sebesar 25 pedoman poin (bps) pada September 2025, nan juga mendorong kenaikan pada nilai obligasi dan emas, serta memicu pelemahan dolar AS.
Selama pekan ini, konsentrasi pelaku pasar tetap tertuju terhadap keberlanjutan sinyal dovish dari The Fed seiring adanya beberapa info parameter ekonomi AS nan bakal dirilis, seperti individual income, individual spending, Price Consumer Expenditure (PCE) Index, serta perkiraan terbaru info kuartal II-2025.
Dari area Eropa, konsentrasi pelaku pasar tertuju terhadap laporan pertemuan European Central Bank (ECB) bulan Juli 2025, nan diharapkan bakal memberikan petunjuk bahwa ECB telah mengakhiri penurunan suku bunganya, setelah selama delapan kali menurunkan suku bunga.
Dari dalam negeri, pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) menyepakati Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan info duit beredar M2 bulan Juli 2025 tumbuh 6,5 persen year on year (yoy) mencapai Rp9.569,7 triliun. (Ant/E-3)